Monday, March 27, 2006

Hipnoterapi

4 Oktober 2005

Kemarin, ada tayangan “HIPNOTIS” di TV. Seperti biasa, menampilkan Romy Rafael, sang hipnoterapis yang khusus ke AS untuk belajar tentang ilmu hipnoterapi. Hipnoterapi, konon dipakai sebagai salah satu metode pengobatan, misalnya untuk orang yang mau berhenti merokok, bagi psikiater yang hendak mengobati pasiennya, ataupun penyakit lain. Adapun yang dipakai orang untuk melakukan kejahatan: 'menghipnotis' lalu merampok (entah itu di ATM, di bank, kendaraan umum, mal, atau bahkan di pasar), itu adalah salah kaprah dalam mengartikan ilmu ini. Karena yang dipakai orang untuk melakukan kejahatan tersebut adalah 'ilmu gendam', salah satu jenis ilmu sihir. Hipnoterapi atau hipnotis sendiri tidaklah dimaksudkan menjadi perantara bagi penjahat untuk melancarkan aksinya dan siapapun bisa mempelajarinya seperti mempelajari ilmu teknik, biologi, ekonomi, atau kedokteran. Nah, yang ditayangkan di TV adalah hipnotis yang dikemas dalam suatu pertunjukan yang menghibur, salah satu alternatif hiburan TV saat ini.

Yang menarik dari tayangan kemarin adalah bahwa tayangan tersebut tidak seperti biasanya. Yang biasa adalah, hipnotis dilakukan oleh Romy Rafael kepada orang yang bersedia dihipnotis lalu kemudian mau melakukan apa saja yang diminta oleh Romy. Sedangkan sesi tayangan yang sempat saya lihat kali ini menampilkan 4 pasang orang yang saling mempengaruhi. 4 orang bersaf, membelakangi 4 orang lainnya dengan Romy berada di antara kedua saf tersebut. Romy memperlihatkan tulisan “TIDUR” kepada saf belakang dan meminta keempat orang di saf belakang tersebut untuk berkosentrasi pada kata itu lalu ditujukan kepada 4 orang yang berada di saf depan. Apa yang terjadi saat Romy memberikan aba-aba untuk melakukan hal tersebut ? Keempat orang yang berada di saf depan tertidur ! Ya ... tertidur ! Aneh tapi nyata ! Lalu saat perintah kedua dengan kode tulisan “BANGUN” diberikan, keempat orang di deret depan itu pun terbangun ! Sungguh ajaib !

Tayangan itu masih melekat di kepala saya sampai hari ini sehingga tiba-tiba ada ide lain melintas di kepala saya. Tepatnya saat saya akan memulai kebiasaan saya: membaca surah Yasin seusai shalat maghrib. Kali ini saya memutuskan untuk membaca surah Yasin sebanyak 3 kali, dan seperti biasa, sebelum membaca, saya berdo'a kepada Allah SWT pada setiap hendak mulai.

Hipnotis, sebenarnya adalah perwujudan 'kekuatan pikiran'. Siapa pun bisa mempelajarinya dan bisa melakukannya untuk apapun yang dikehendakinya sehingga membuat apapun yang dikehendakinya itu menurut padanya.

Do'a, adalah salah satu bentuk hubungan manusia dengan Allah. Di mana manusia menghamba dengan segala kerendahan hati dan pengakuan nalar. Dan dalam kondisi demikian, Allah SWT berjanji akan mengabulkan do'a hamba yang berpinta pada-NYA.

“Sedangkan barang/manusia bersedia 'mengabulkan' permintaan si penghipnotis walau pada kondisi tidak sepenuhnya sadar ......”. (konteks hipnotis)

“Apalagi jika tujuan yang dipinta adalah Sang Pemilik Segala, Mahakaya, Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang. Di mana yang meminta sedang dalam kondisi sadar penuh dalam penghambaannya dengan segala kerendahan hati dan pengakuan nalar, meminta kepada DZAT yang tidak pernah mengantuk, tidak pernah lalai, dan tidak pernah tidur ........................ “ (konteks do'a)

Rasa syahdu meliputi saya. Kesadaran saya tersentak oleh pemahaman ini : KEKUATAN DO'A LEBIH FANTASTIS DARIPADA KEKUATAN HIPNOTIS !!!

الله سبحن

Setel