Friday, April 10, 2009

BANJIR

Tahun-tahun lalu, Affiq senang sekali bila musim hujan tiba. Apalagi kalau sampai banjir masuk ke dalam rumah. Suatu saat ia membawa ember berisi air ke dalam rumah kemudian menumpahkannya ke lantai ruangan yang baru saja di kuras. Di saat lain ia berlari-lari gembira ke sana ke mari walau berkali-berkali terpeleset jatuh sampai harus mengganti baju dan celananya hingga berkali-kali.
Bulan Desember kali ini, di saat orang-orang dewasa dalam rumah berharap musim penghujan kali ini tidak mengakibatkan banjir dalam rumah, serupa dengan tahun lalu, ia memiliki harapan yang bertolak belakang. Ia berkata pada papa, “Papa, kenapa tidak banjir dalam rumah?”
Desember 2008

No comments: