Friday, February 16, 2007

Kisah Indah Saat Merawat Kulit Affiq

31 Januari 2002
Hari ini perjalanan balik ke Makassar. Suami saya memutuskan untuk berhenti dari perusahaan minyak, tempatnya bekerja selama 4 tahun lebih untuk kemudian menekuni bidang wira usaha. Mumpung masih muda dan kami baru punya 1 anak, Muhammad Affiq Khalid Ghiffari (Affiq) yang lahir tanggal 9 Juli 2001. Pukul 7 pagi dari Pekanbaru (Bandara Simpang Tiga) menuju Jakarta (Bandara Halim PK). Kami harus ke Bandara Soekarno Hatta untuk naik pesawat yang menuju Makassar. Sebagian besar dari barang-barang sudah dikirim duluan melalui perusahaan cargo.
Sebenarnya jadwal keberangkatan pesawat ke Makassar sore hari, tapi karena takut terjebak macet , begitu tiba di Halim, kami memutuskan untuk langsung ke Cengkareng. Kalau terlambat kami bisa terjebak banjir. Jakarta lagi dilanda banjir di sana-sini. Ternyata penerbangan ditunda menjelang pukul 10 malam. Tiba di Makassar, sudah hampir pukul 24.

Makassar, Februari 2002
Rupanya cukup berat bagi Affiq menyesuaikan diri di kota pantai ini. Hawa di Pekanbaru sebenarnya panas juga. Hanya saja di sana kami menempati rumah perusahaan yang dilengkapi air conditioner hampir di tiap kamar, tetapi itu pun tidak mencegah keringatnya mengalir senantiasa. Apalagi di sini, rumah orangtua saya tidak memiliki fasilitas seperti itu. Tiap hari Affiq kegerahan. Kipas angin yang berputar nyaris sepanjang hari hanya sedikit membantu. Jam-jam kantuk dan tidur-nya adalah jam-jam rewelnya. Kasihan, tapi apa mau dikata Nak. Tahap penyesuaian ini harus kamu lalui ... !
Dari hari ke hari, kerewelan seperti menjadi bagian dari rutinitas Affiq. Kerewelannya makin menjadi di saat bintik-bintik merah biang keringat tampak terpola di sekujur tubuhnya. Persediaan Cldn lotion yang kami bawa dari Pekanbaru tinggal sedikit. Suami saya pun pergi ke apotek terdekat untuk membelinya.
Menunggu sejam lebih. Suami saya belum pulang juga. Affiq mulai gelisah dengan biang keringatnya. Kalau hanya ke apotek dekat rumah tidak mungkin selama ini. Apotek itu hanya berjarak ± 300 m dari rumah. Akhirnya yang ditunggu-tunggu muncul juga. Suami saya bercerita, apotek-apotek sekitar rumah – entah mengapa, kehabisan stok Cldn lotion. Dia harus naik-turun becak dan angkot mencarinya dan baru mendapatkannya di sebuah apotek yang berjarak sekitar 5 km dari rumah!

Akhir Maret 2002
Affiq sudah bisa menyesuaikan diri dengan udara kota Makassar. Dan dengan bantuan Cldn lotion kulitnya pun kembali mulus seperti sedia kala.

Juni 2002
Psst, ternyata saya masih menyimpan satu botol Cldn lotion yang masih utuh! Saya baru ingat sewaktu masih di Pekanbaru ternyata si Papa sempat membeli 1 botol Cldn 95 ml untuk persediaan. Maaf Papa ... tahu begitu, bulan Februari kemarin Papa tidak perlu bersusah-payah mencarinya jauh-jauh ya .....

Maret 2003
Kami bertiga ke Pare-Pare (155 km dari Makassar) untuk menjenguk nenek Affiq, ibu dari papanya. Pare-Pare juga kota pantai. Sekitar 3 km dari pantai ada gunung. Ini membuat Pare-Pare lebih sejuk dibandingkan Makassar yang mulai sesak dengan penduduknya yang semakin padat dan polusi udara yang semakin banyak. Selama di sana, Affiq enjoy sekali. Kami sempat ke pantai LumpuE yang bersih dan menikmati angin lautnya yang segar.
5 hari di Pare-Pare, kami pun balik ke Makassar. Begitu masuk kota Makassar, terasa sekali di kulit betapa menyengatnya udara kota ini, di kulit dada Affiq langsung muncul biang keringat dan mukanya memerah. Malamnya suhu tubuh Affiq naik, sampai 41o C. Sesekali badannya kejang. Beberapa kali malam itu Affiq terbangun dan menangis, mungkin kepalanya sakit. Alhamdulillah kami punya persediaan Cldn dan obat penurun panas. Biang keringatnya tertolong tapi tidak dengan demamnya – rupanya amandel Affiq meradang. Affiq harus diminumkan anti biotik yang diresepkan dokter untuk mengobati radangnya. Duh, cepat sembuh Nak. Mama rindu ceriamu.

Februari 2004
Sekarang usia Affiq sudah 2 tahun 7 bulan. Bermacam hal sudah dipelajarinya dan ‘dipraktekkannya’. Di musim kemarau, biang keringat masih sering menyerangnya dan kipas angin masih menemani tidurnya. Dan seperti biasa, kami selalu sedia Cldn lotion untuk mengatasinya.
Tulisan ini dinyatakan sebagai juara II dalam Lomba Menulis Catatan Harian Ibu di Tabloid Ibu & Anak pada tahun 2004, dengan sponsor Cldn Lotion

No comments: