Saturday, February 17, 2007

Roti

Suatu pagi, Affiq sudah siap berangkat ke sekolah. Ia sedang menunggu papa yang masih mandi untuk mengantarnya ke sekolah. Affiq bercengkrama dengan adik dan kakeknya di teras rumah. Mama datang membawakannya roti tawar beroleskan selai stroberi kesukaannya. Supaya cepat, mama membantu Affiq memasang sepatu. Sambil memakai sepatu Affiq pun memakan rotinya.

Setelah itu mama masuki ke dapur hendak membuatkan papa teh. Lima menit kemudian Affiq menuju dapur sambil ngomel-ngomel. Tidak jelas apa yang diucapkan karena kalau sedang ngomel biasanya ia melontarkannya dengan gumaman cepat yang tidak jelas. Yang tertangkap di telinga mama hanya kata “ROTI”.

Mama : “Kenapa Nak, kenapa rotinya?”
Affiq : “Mmmm .... mmmmm ..... makan roti!” (masih mengunyah roti, sambil tangannya mencari-cari
sesuatu di lemari, tangannya yang satu lagi masih memegang roti yang sudah dimakannya sekitar
2-3 gigitan)
Mama : “Iya, kenapa rotinya? Ayo dong bicara yang jelas, mama tidak mengerti apa yang Affiq bilang!”
Affiq : “Saya tidak mau makan roti!” (masih sambil mengunyah)
Mama : “Makan dululah rotinya Nak, Affiq kan suka selai stroberi?”
Affiq : “Saya tidak mau makan roti! Nanti pulang sekolah saja baru makan roti!” (masih ngomel sambil
menghabiskan sisa roti di dalam mulutnya)
Mama : “Lho, kalau tidak mau makan kok dimakan? Sini mama yang makan rotinya” (sembari tertawa)

Akhirnya mama mengerti kalau tadi itu Affiq refleks saja menerima roti yang diberikannya. Setelah sekitar 2 atau 3 gigitan Affiq baru sadar kalau ia tidak berminat makan roti pagi itu. Jangan tanya kenapa ... namanya juga anak-anak ...

8 Februari 2007

No comments: